Manusia berdada rata berambut panjang itu datang lagi. Hanya duduk di sebelahku yang menatap lilin aroma di kamarku yang gelap.
“Kupikir pria tidak suka aroma therapy.” itulah kata katanya saat menemuiku. Aku hanya diam, malas bicara, malas menanggapi, malas. Entah berapa lama dia di sebelahku, entah berapa lama lilin ini tak kunjung padam, entah berapa lama kamar dingin ini diam.
“Kupikir kamu pria yang tidak suka menye menye. Oh ayolah, sudah enam bulan dirimu tidak keluar, mau menempel sama lantai?” Lalu tiba tiba dia membelaiku. Ah aku tersadar, hime, red eye, bukankah tujuan ku setelah memusnahkan mereka lalu menjadi kuat. Aku tahu red eye sudah mati, hime… ah one winged angel sadness princess itu paling paling sedang mengais gua baru yang lebih nyaman untuk menangis dan meratap.
“Langit tahu loh kau patah hati.” Katanya sambil terkikik dan tetap membelai rambutku. Aku menepis tangan nya kasar.
“Aku tidak patah hati, aku hanya tidak suka melihat masa lalu ku di hina.” aku menggigil, berapa lama tidak berbicara? Kenapa berbicara saja membuatku menggigil?
Dia lalu tertawa, sedikit sinis, sedikit mengerikan tapi banyak menghina. “Oh ayolah, dia berhak melakukan itu tanpa alasan.”
“Dan aku pun berhak tidak menyukainya.”
Dia tertawa lagi, lalu berdiri, membuka tirai dan mengintip lubang di bawah lemari. “Ooh.. aku lihat payung barumu tidak sebesar yang lama. apa payung barumu kurang besar? apa butuh payung baru yang lain? hati hati loh, terlalu besar nanti seperti setahun lalu, hihihi..”
Dan dengan keji, dia mematahkan payung itu dan menginjak injaknya.
“Jangan menangis, jangan menangis karena dirimu juga sekeji itu dahulu.” katanya menatap dingin padaku yang sudah bisa berdiri.
Kalo bilang UNDEAD saya jadi inget karakter dalam WarCraft. 😀
wah,blogmu tulisannya kecil2 ro…phl kamu kan ga kecil…heheh
kecil kecil gimana?? kamu jangan jangan pake viewnya 75% ya? kalo 100% cukup gede kok