Choco chip, adik saya, pernah berkata begini, “si anuh tuh blognya bagus, aku seneng bacanya, soalnya aku ga bisa tuh nulis gitu, susah.” Saya tersenyum.
Menulis sebenarnya (dan seharusnya) tidak susah. Saya pernah mencapai sebuah titik dimana saya malu menyebut diri saya blogger. Bukan malu menjadi bloggernya, tapi malu saya yang nulisnya masih abal abal, jelek, dan gak penting ini kok ngaku ngaku blogger. Apalagi people visitnya sedikit dan saya bukan seleb.
Dan pada titik dimana blogger dianggap menjadi citizen journalism saya nyaris ga mau nulis karena tulisan saya pasti ndak mutu dan melawan arus. Apalagi kalo disuruh nulis tentang ekonomi dan politik, was jan, bukan ahlinya. Saya malu kalo tulisan saya harus nampang di agregator cahandong yang (saat itu) membahas politik, teknologi dan lainnya.
Tapi lalu seseorang mengingatkan saya, untuk apa saya menulis? Saya teringat, saya bukan orang yang menulis untuk menejar rank, reader ataupun lainnya. Saya membuka sebuah blog teman teman saya yang lain. Mereka tetap menulis, kejadian sehari hari mereka dengan menarik, menuliskan pikiran mereka tentang hal hal yang belum jadi tren saat ini, atau hal hal minoritas yang membuat saya berpikir.
Menulis itu tidak susah. Hanya bagaimana menyampaikan tulisan itu tetap menarik dibaca kapan saja. Bahkan tulisan tentang writers block pun bisa disampaikan dengan cara yang menarik. Tidak perlu menunggu daily visit ribuan toh untuk terus menulis.
Saya blogger, walaupun daily visit blog saya ngga nyampe 50 per hari, saya tetap blogger, walaupun saya ga bisa ngasih kontribusi tentang politik indonesia, saya akan tetap menulis. Karena menulis itu sebenarnya (dan seharusnya) mudah. 🙂
Klise sih, tapi menulis itu (seharusnya) memang mudah kalo dijalankan dari hati 😀
Sometimes i just write what i want to write, regardless what people wants to read from my blog.
Yang penting ada kemauan menulis dan mewujudkannya….! Apa saja dan dapat menyenangkan diri sendiri, apalagi bisa menyenangkan orang lain…pasti tambah semangat menulis!
kadang malah kebalikannya choro, keinginan menulis gede, ide ada, tapi waktunya yang gak ada, atau malas sih, hihi…
dan daku setuju banget, apapun bisa kita tulis, karena daku percaya, setiap tulisan pasti ada yang baca 🙂
Keep on blogging
sebenarnya, ga ada ide, dan kesulitan untuk menulis, adalah ide dan dorongan untuk menulis itu sendiri
memangnya blogger di haruskan menulis dan mengulas tentang perkembangan ekonomi dan politik ?
semangat chor!
nulis aja apa yg dianggap penting untuk di ceritakan,kalo aku sih yg penting tulisan kita bisa abadi sampe tua hehhehe…
tulisan yang bagus, saia suka ini
Menulis itu suka-suka, begitu kata paman….
nice posting chor 😀
setuju! kalo saya nulis emang karena suka, nyenengin diri sendiri, mau ada yang baca atau nggak ada yang baca, dari kecil sampai sekarang ya memang sukanya nulis hihihi 😀
Hai Dik Keke, yang mana ya di kopdar syaban kemaren, lupa euy.
Salam kenal dulu ah, biar blognya kenalan. 🙂
aku ga ikut kopdar sya’bannn XD
Wealah, malu. Ternyata di djogdja toh, tiwas bingung.
*abis ngintip profil baru ngeh*
gambar keren tuh. kronis abiz…